HEBAT, 5 SISWA SMA PROGRESIF BUMI SHALAWAT DITERIMA DI UNIVERSITAS AL-AZHAR KAIRO MESIR

Gambar 5 siswa SMA Progresif Bumi Shalawat yang diterima di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir

SMA Progresif Bumi Shalawat – Kabar menggembirakan datang dari siswa SMA Progresif Bumi Shalawat. Setelah mereka menunggu dengan tidak sabar, akhirnya membuahkan hasil. Hasil jerih payah mereka seakan-akan terjawab. Pelan-pelan, tapi pasti. Menurut surat edaran pengumuman yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, sebanyak 5 siswa lolos seleksi sebagai calon mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Kairo Mesir tahun 2024. Mereka lolos setelah mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI yang bekerja sama dengan Markaz Syekh Zayed li Ta’lim al-Lughah al-‘Arabiyyah li Ghayr an-Nathiqin Biha, dan difasilitasi oleh Markaz Al-Azhar li Ta’lim al-Lughah al- ‘Arabiyyah li Ghayr an-Nathiqin Biha (Markaz Al-Azhar Indonesia/OIAA Indonesia). Tentu ini menjadi angin segar, pasalnya, setiap tahun SMA Progresif Bumi Shalawat tak henti-hentinya mengantarkan para siswanya untuk meneruskan studi lanjut ke luar negeri. Sekolah mengupayakan semaksimal mungkin supaya mereka bisa diterima di kampus luar yang mereka inginkan. Bukan hanya di kawasan negara Timur Tengah, di kawasan Asia dan Eropa juga ada para alumni SMA Progresif Bumi Shalawat, contohnya Turki, Cina, Malaysia, Yaman, dan masih banyak negara lainnya. Ini menandakan bahwa SMA Progresif Bumi Shalawat serius dalam menyiapkan studi lanjut para siswanya agar mendapat tempat belajar yang mereka impikan. “Tentu ini juga diimbangi dengan keseriusan para siswa dalam belajar. Sekolah hanya berusaha semaksimal mungkin mendorong, memberi kesempatan, dan memfasilitasi mereka yang ingin melanjutkan studinya di luar negeri,” ungkap Mochammad Misbachul Munir Ardy selaku kepala sekolah. Kelima siswa tersebut di antaranya Zalva Azzalia Zuhro, Baidou Linnadirin, Muhammad Iqbal Moreno Mubarok, Alif Wahyu Akbar, dan Muhammad Sayyid Bintang Al Faruq. Nama mereka terselip di antara 1.562 nama yang turut diterima juga. Kata Bintang, nama panggilan dari Muhammad Sayyid Bintang Al Faruq, kabar tersebut merupakan kabar bahagia di sela-sela waktu dia menunggu pengumuman. Tentu ia menunggu dengan rasa percaya diri, karena menurut dia, usaha yang dilakukan sudah maksimal. “Pada intinya saya sudah berusaha dan sudah dapat doa restu dari orang tua dan para guru. Jadi itu yang menguatkan saya selama ini,” terangnya. Ia menambahkan, semoga ini bisa menjadi bahan inspirasi buat para siswa lainnya. Sebab, menurutnya, ia juga awalnya terinspirasi dari para kakak kelasnya yang sudah diterima duluan. Semoga siswa SMA Progresif Bumi Shalawat bisa terus menerus menambah prestasi dan tentunya juga bisa melanjutkan belajar di kampus yang mereka idam-idamkan.

SETELAH TURKI, SMA PROGRESIF BUMI SHALAWAT BAWA PULANG EMAS LAGI DI ASIAN YOUTH INTERNATIONAL AWARD 2024 DI MALAYSIA

Tim dari SMA Progresif Bumi Shalawat foto bersama saat pengumuman hasil lomba

SMA Progresif Bumi Shalawat – Setelah berhasil membawa medali emas di BUCA IIMSEF Turki 2023, dengan tim yang sama, SMA Progresif Bumi Shalawat lagi-lagi membawa medali emas untuk kategori ICT dan Penghargaan Khusus dari Technical and Vocational Training Corporatin Kingdom of Saudi Arabia dan National Research Concil of Thailand dalam kompetisi yang penuh prestise: Asian Youth International Award 2024 di Technology Expo (MTE) 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia Bukan acara remeh temeh, asal kalian tahu, acara tersebut dihadiri sebanyak 450 peserta dari 13 negara. Tentu tidak jumlah yang sedikit. Namun, SMA Progresif Bumi Shalawat berhasil mengharumkan namanya. Sebagai sekolah berbasis Internasional, maka itu merupakan sarana pembuktian bahwa SMA Progresif Bumi Shalawat bisa bersanding dengan banyak sekolah bergengsi di luar negeri. Boleh saja kita bersekolah di desa, tapi yang namanya pikiran itu bebas. Meski kita berdiam diri di desa, selama kita mau eksplor banyak hal tentang dunia, maka pikiran kita akan mendunia. Sama seperti yang dilakukan M. Razin Syarifudin, dkk, mereka membuktikan itu. Pikiran mereka sudah melesat jauh ke depan. Selama pikiran kita inovatif dan punya pandang ke depan, setidaknya tugas pertama kita selesai, yaitu berharap. Tinggal melaksanakaknnya. Tentu dengan emas ini, bisa membuat mereka lebih banyak belajar lagi dan yang paling penting adalah menginsipirasi teman-teman sejawatnya.