CROSS CULTURAL EXPERIENCE WITH RYOGA SENSEI AND RIZQI SENSEI IN SMP PROGRESIF BUMI SHALAWAT

Sesi foto bersama Ryoga Sensei dan Rizqi Sensei

SMP Progresif Bumi Shalawat – Pada tanggal 6 hingga 7 Mei 2024, SMP Progresif Bumi Shalawat sukses menyelenggarakan acara “Cross Cultural Experience with Ryoga Sensei and Rizqi Sensei”. Acara yang bertempat di Ruang CR 2-3, Lantai 2, Gedung SMP Progresif Bumi Shalawat ini dihadiri oleh perwakilan dari kelas Superclass Grade 8 serta seluruh siswa-siswi PSDP NIHONGO Grade 7,8, dan 9. Acara ini menghadirkan dua narasumber utama yaitu Ryoga Yoshikawa, mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia dari Universitas Osaka yang juga merupakan pertukaran pelajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, serta Akbar Rizqi Dhea Habibi, S.S., M.A., dosen UGM dan lulusan magister dari Universitas Hiroshima. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMP Progresif Bumi Shalawat untuk berinteraksi langsung dengan penutur asli bahasa Jepang, berbagi pengalaman studi di luar negeri, dan belajar tentang budaya Jepang. Berbagai aktivitas menarik telah dirancang untuk memeriahkan acara ini. Para siswa belajar bahasa Jepang melalui sesi perkenalan diri, berbagi pengalaman belajar bahasa asing dan tinggal di luar negeri, serta mengikuti permainan interaktif “Head, Shoulders, Knees, and Toes” dalam bahasa Jepang. Selain itu, mereka juga menuliskan mimpi di kertas origami yang kemudian dilipat menjadi pesawat kertas dan diterbangkan bersama, belajar seni kaligrafi Jepang (Shodo), dan mengikuti tur sekolah. Ryoga Sensei dan Rizqi Sensei juga berbagi pengalaman pribadi mereka. Ryoga Sensei menceritakan pengalamannya belajar Bahasa Indonesia di Universitas Osaka, sedangkan Rizqi Sensei membagikan kisahnya saat menempuh pendidikan S2 di Universitas Hiroshima. Sesi tanya jawab yang interaktif menambah kehangatan acara, memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi langsung dengan kedua narasumber. Dalam salah satu kutipan yang sangat inspiratif, Ryoga Sensei dan Rizqi Sensei menyampaikan, “Dalam belajar bahasa asing penting untuk memberanikan diri berinteraksi langsung dengan penutur asli dan belajar ke luar negeri.” Kutipan ini menjadi motivasi tersendiri bagi para siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar bahasa dan budaya asing. Para peserta acara mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dan termotivasi untuk terus mengembangkan kemampuan bahasa asing mereka. Seorang siswa yang ikut hadir dalam acara ini mengungkapkan, “Saya sangat senang bisa belajar langsung dari Ryoga Sensei dan Rizqi Sensei. Pengalaman mereka sangat menginspirasi saya untuk berani bermimpi dan mencoba belajar di luar negeri.” ujar Ivani Agi dari kelas 9 Omar Khayyam. Kepala Sekolah SMP Progresif Bumi Shalawat, H. Mahmud Al Fahmi S.E, M.M, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat rutin diadakan. “Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi siswa-siswi kami. Acara Cross Cultural Experience ini adalah salah satu wujud nyata dari upaya kami untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan global dan kemudian hari semoga bisa belajar ke negeri Sakura Jepang.” ujarnya. Dengan penutupan yang meriah, acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua peserta. Semangat dan antusiasme yang ditunjukkan oleh para siswa mencerminkan keberhasilan acara ini dalam mencapai tujuannya. Keberhasilan ini semakin mengukuhkan SMP Progresif Bumi Shalawat sebagai institusi yang tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademis tetapi juga memiliki wawasan global dan budaya yang luas. (JH)

SETELAH TURKI, SMA PROGRESIF BUMI SHALAWAT BAWA PULANG EMAS LAGI DI ASIAN YOUTH INTERNATIONAL AWARD 2024 DI MALAYSIA

Tim dari SMA Progresif Bumi Shalawat foto bersama saat pengumuman hasil lomba

SMA Progresif Bumi Shalawat – Setelah berhasil membawa medali emas di BUCA IIMSEF Turki 2023, dengan tim yang sama, SMA Progresif Bumi Shalawat lagi-lagi membawa medali emas untuk kategori ICT dan Penghargaan Khusus dari Technical and Vocational Training Corporatin Kingdom of Saudi Arabia dan National Research Concil of Thailand dalam kompetisi yang penuh prestise: Asian Youth International Award 2024 di Technology Expo (MTE) 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia Bukan acara remeh temeh, asal kalian tahu, acara tersebut dihadiri sebanyak 450 peserta dari 13 negara. Tentu tidak jumlah yang sedikit. Namun, SMA Progresif Bumi Shalawat berhasil mengharumkan namanya. Sebagai sekolah berbasis Internasional, maka itu merupakan sarana pembuktian bahwa SMA Progresif Bumi Shalawat bisa bersanding dengan banyak sekolah bergengsi di luar negeri. Boleh saja kita bersekolah di desa, tapi yang namanya pikiran itu bebas. Meski kita berdiam diri di desa, selama kita mau eksplor banyak hal tentang dunia, maka pikiran kita akan mendunia. Sama seperti yang dilakukan M. Razin Syarifudin, dkk, mereka membuktikan itu. Pikiran mereka sudah melesat jauh ke depan. Selama pikiran kita inovatif dan punya pandang ke depan, setidaknya tugas pertama kita selesai, yaitu berharap. Tinggal melaksanakaknnya. Tentu dengan emas ini, bisa membuat mereka lebih banyak belajar lagi dan yang paling penting adalah menginsipirasi teman-teman sejawatnya.

BERKAT APLIKASI PENDETEKSI PENYAKIT KULIT, SISWA SMA PROGRESI BUMI SHALAWAT BAWA MEDALI EMAS PADA BUCA IMSEF 2023 DI TURKI

Tim dari SMA Progresif Bumi Shalawat foto bersama setelah menerima sertifikat

SMA Progresif Bumi Shalawat – Lagi-lagi nama SMA Progresif Bumi Shalawat harum di kancah Internasional. Pada event “BUCA IMSEF 2023” yang diselenggarakan oleh Buca Art and Science Centre, Buca Municipality yang bertempat di Buca, Izmir Turki, SMA Progresif membawa medali emas di bidang Matematika Komputer. Peserta yang mengikuti perlombaan tersebut menyebar di banyak negara, mengingat perlombaan ini merupakan ajang bergengsi yang ditunggu oleh banyak negara. SMA Progresif Bumi Shalawat mengirim 3 siswa sebagai delegasi. Mereka adalah M. Rasya Samrid Pratama, M. Razin Syarifuddin, dan M. Akmal Baihaqii. Mereka bertiga berasal dari kelas yang sama, yakni XI SAINTEK 7. Hebatnya lagi, produk yang mereka ciptakan terinspirasi dari perkembangan teknologi di zaman sekarang, yaitu Artificial Intelligence (AI). Mereka memanfaatkan AI untuk projek berupa aplikasi pendeteksi penyakit kulit. “Berkat guru pembimbing yang berkompeten, kami dipaksa untuk berpikir kreatif melihat peluang. Akhirnya produk itulah yang berhasil kami buat” jelas M. Razin Syarifuddin. Razin nama panggilannya menegaskan kembali jika projek itu diawali dari hasil berpikir kreatif. Menurutnya, berpikir kreatif itu tidak mudah. Perlu dibimbing, dipaksa, dan dituntun pelan-pelan sampai menemukan titik kekreativitasnya. Bahkan perlu juga pembiasaan. Tidak bisa dilakukan sekali dua kali. Farhan Fikri Syafii sebagai guru pembimbing Riset di SMA Progresif Bumi Shalawat mengungkapkan kebanggaannya, karena anak bimbingnya mampu mencapai titik itu. Awalnya ia tidak terlalu yakin, namun karena kepercayaan dirinya, akhirnya mereka membawa medali emas pulang ke Indonesia. “Ketika keraguan melanda, tidak ada yang bisa kami lakukan, kecuali berdoa dan yakin. Kemudian yang paing penting lagi, kami telah berusaha. Soal hasil, itu urysan yang di atas,” tegas guru kima itu. Semoga mereka bisa menginspirasi dan memberi stimulus kepada siswa lain untuk berlomba-lomba mendapatkan prestasi.